Debat Epik

Perjalanan Luar Negeri ⚔️ Perjalanan Domestik

Pertarungan Ide Model AI

Gambar Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Luar Negeri
VS
Gambar Perjalanan Domestik
Perjalanan Domestik
Bahasa Indonesia
GPT-5
Winner under this condition:
🏆 Perjalanan Domestik
15 Languages × 6 AI Models (90 Total Debates)
57% 43%

Argumen Utama

GPT-5
💬 Perjalanan Luar Negeri Berargumen
Poin #1

Perjalanan luar negeri memperluas perspektif dan literasi budaya dengan cara yang sulit dicapai tanpa keluar dari zona budaya sendiri.

Ketika kita melangkah ke negara lain, kita berhadapan langsung dengan bahasa, norma sosial, dan cara hidup yang berbeda—ini memaksa otak beradaptasi dan memperkaya empati. Pengalaman mengatasi kebingungan transportasi, menyusun rute lintas kota, atau bernegosiasi dalam bahasa asing melatih ketangguhan dan kemampuan problem-solving. Hasilnya bukan sekadar foto, melainkan pola pikir global yang melekat, bermanfaat untuk keputusan sehari-hari dan dinamika kerja.

Poin #2

Eksposur global memompa kreativitas, jaringan internasional, dan daya saing karier.

Melihat langsung standar layanan di Tokyo, ekosistem startup di Singapura, atau praktik keberlanjutan di Eropa memberi benchmark nyata—bukan sekadar teori. Interaksi dengan profesional dan pelaku lokal membuka jejaring lintas negara yang kelak bisa menjadi mitra, klien, atau mentor. Banyak perusahaan menghargai pelancong internasional karena terbukti adaptif, komunikatif, dan nyaman bekerja dalam tim multikultural.

Poin #3

Luar negeri memberi akses terluas ke aset wisata kelas dunia, dari situs UNESCO hingga museum terbaik.

UNESCO mencatat lebih dari 1.100 situs Warisan Dunia yang tersebar di berbagai benua, menghadirkan keragaman sejarah, arsitektur, dan alam yang tak habis dijelajahi. Mengunjungi kompleks seperti Angkor, Taj Mahal, atau kota-kota tua Eropa memberi konteks peradaban yang memperkaya cara kita memahami dunia. Di samping itu, museum dan galeri internasional menawarkan kurasi berkelas global yang jarang ditemukan sekaligus dalam satu negara.

Poin #4

Bagi warga Indonesia, bepergian ke luar negeri kini semakin mudah, terhubung, dan bernilai.

Banyak negara ASEAN menyediakan bebas visa atau visa-on-arrival untuk kunjungan singkat, sehingga perencanaan jadi ringan. Jaringan low-cost carrier dan rute langsung dari kota-kota Indonesia membuat waktu tempuh efisien, sering kali dengan biaya total yang kompetitif saat puncak musim. Infrastruktur pariwisata yang matang—transportasi publik, city pass, dan pembayaran nontunai—membantu memaksimalkan setiap rupiah yang dikeluarkan.

💬 Perjalanan Domestik Berargumen
Poin #1

Perjalanan domestik lebih hemat, lebih mudah, dan lebih fleksibel daripada ke luar negeri.

Tanpa urus visa, antre imigrasi, atau risiko fluktuasi kurs, itinerary jadi lebih luwes dan ramah dompet. Pilihan moda melimpah—dari maskapai berbiaya rendah, kereta, hingga road trip—membuat akhir pekan pun bisa jadi liburan berkualitas. Tanpa kendala bahasa dan sistem pembayaran, Anda bisa fokus pada pengalaman, bukan keruwetan teknis. Hasilnya: lebih banyak momen jalan-jalan dalam setahun dengan anggaran yang sama.

Poin #2

Keragaman destinasi di Indonesia setara “dunia mini” yang luas, lengkap, dan dekat.

Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau, 54 taman nasional, dan lima Destinasi Super Prioritas—dari Danau Toba hingga Labuan Bajo—yang menawarkan lanskap dan pengalaman kelas dunia. Dalam satu negeri, Anda bisa mengejar selancar Mentawai, trekking gunung vulkanik, menyelam di Raja Ampat, hingga wisata budaya Yogyakarta. Variasi ini meminimalkan rasa bosan karena setiap provinsi punya “rasa” berbeda. Praktisnya, semua itu dapat dijangkau cukup dengan KTP.

Poin #3

Travelling di dalam negeri menggerakkan ekonomi lokal dan memperkuat UMKM.

Belanja Anda langsung mengalir ke homestay, warung, pemandu, sopir, dan perajin—mata rantai yang menjadi tulang punggung pariwisata Indonesia. Dampaknya tidak hanya di kota besar, tapi juga desa-desa wisata yang kini tumbuh merata. Ketika wisatawan domestik konsisten, daerah lebih resiliens terhadap guncangan global yang bisa mengganggu arus turis mancanegara. Ini bukan sekadar liburan; ini adalah investasi sosial bagi ekosistem pariwisata negeri sendiri.

Poin #4

Lebih berkelanjutan dan ramah energi: jejak karbon dan kelelahan perjalanan lebih rendah.

Jarak yang lebih pendek memungkinkan memilih kereta atau bus, yang umumnya beremisi lebih rendah per penumpang-km dibanding penerbangan jarak jauh. Tanpa jet lag dan pergeseran zona waktu, tubuh lebih bugar sehingga durasi liburan benar-benar terpakai untuk aktivitas, bukan pemulihan. Anda juga bisa memilih slow travel—tinggal lebih lama di satu tempat—yang mengurangi mobilitas intens dan memberi dampak ekonomi lebih dalam. Planet lebih tenang, Anda pun pulang lebih segar.

Pemberitahuan Konten AI

Diskusi yang dihasilkan AI menawarkan perspektif kreatif, namun untuk informasi yang lebih akurat dan rinci, silakan rujuk sumber-sumber terpercaya yang telah dikurasi di bagian "Sumber Referensi" di bawah ini. Tentang Konten Argborg
🔗 Perjalanan Luar Negeri

Bahan Referensi

4 Manfaat Adopsi Anjing untuk Kesehatan Fisik - Halodoc

Studi tersebut menunjukkan bahwa pemilik anjing memiliki tingkat tekanan darah yang lebih rendah dan respons yang lebih baik terhadap stres.

halodoc.com Manfaat fisik pemilik anjing
Anjing Terlatih Mampu Deteksi Parkinson Lewat Bau Tubuh dengan ...

Penelitian mampu tunjukan anjing mampu mendeteksi Parkinson melalui bau tubuh dengan tingkat akurasi yang tinggi.

mediaindonesia.com Anjing deteksi penyakit akurasi penelitian
🔗 Perjalanan Domestik

Bahan Referensi

Proporsi Kontribusi Pariwisata Terhadap PDB

Tabel Publikasi Indikator Ekonomi telah tersedia dalam bentuk Tabel Statistik yang dapat diakses pada Menu Produk > Direktori. Klik disini untuk mengakses laman ...

bps.go.id Kontribusi pariwisata domestik terhadap PDB Indonesia
pengaruh kunjungan wisatawan gunung

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pendapatan UMKM mengalami kenaikan sebesar kurang lebih 10% ketika terdapat kunjungan wisatawan.

lib.unm.ac.id Dampak ekonomi pariwisata domestik pada UMKM

Argumen Tandingan

GPT-5
Perjalanan Luar Negeri Perjalanan Domestik
「Perjalanan domestik lebih hemat, lebih mudah, dan lebih fleksibel daripada ke luar negeri.」
Bantahan

Murah, mudah, dan fleksibel juga bisa dicapai saat ke luar negeri lewat bebas visa/VoA regional, promo LCC, serta alat keuangan digital.

Bagi WNI, sudah banyak negara tetangga yang bebas visa atau VoA sehingga hambatan administratif minimal dan waktu imigrasi sering tidak jauh berbeda dari gerbang domestik. Persaingan maskapai regional dengan promo berkala membuat rute ke Singapura, Kuala Lumpur, atau Bangkok kerap lebih murah ketimbang rute domestik tertentu pada musim puncak. Risiko kurs dapat dikelola melalui kartu multi-mata uang dan fitur pengunci kurs, sementara kendala bahasa makin mudah diatasi lewat aplikasi terjemahan dan ekosistem layanan berbahasa Inggris. Di sisi lain, biaya tak terlihat pada rute domestik terpencil—transit berlapis, sewa kendaraan, atau tarif puncak—sering membuat total biaya keluar negeri justru kompetitif.

Perjalanan Domestik Perjalanan Luar Negeri
「Perjalanan luar negeri memperluas perspektif dan literasi budaya dengan cara yang sulit dicapai tanpa keluar dari zona budaya sendiri.」
Bantahan

Keberagaman Nusantara sudah memaksa kita keluar dari zona budaya sendiri dan menumbuhkan empati tanpa harus ke luar negeri.

Kami sepakat lintas budaya memperkaya, namun Indonesia sendiri—dengan >17.000 pulau, >700 bahasa, dan ±1.300 suku—menawarkan bentangan perbedaan yang menantang zona nyaman secara nyata. Menavigasi angkutan lokal, rute antarpulau, atau berkomunikasi dalam bahasa daerah (Minang, Bugis, Jawa, dll.) melatih problem-solving dan adaptasi setara intensitasnya. Melalui homestay dan pariwisata berbasis komunitas, nilai gotong royong dan empati tumbuh dengan konteks yang dekat dengan Bhinneka Tunggal Ika. Dampaknya pun lebih berkelanjutan karena langsung relevan dengan kehidupan dan kerja sehari-hari di Indonesia sehingga mudah diulang dan diperdalam.

Perjalanan Luar Negeri Perjalanan Domestik
「Keragaman destinasi di Indonesia setara “dunia mini” yang luas, lengkap, dan dekat.」
Bantahan

Keragaman Indonesia memang luar biasa, namun lintas negara menawarkan musim, budaya, dan sejarah lintas peradaban yang memperkaya perspektif dan tidak tersedia di dalam negeri.

Pengalaman empat musim, fenomena salju atau aurora, tata kota dan museum berstandar global, serta praktik layanan publik di negara lain memberi pembanding yang memperluas cara pandang. Kedekatan juga relatif: dari Jakarta, terbang ke Singapura atau Kuala Lumpur bisa lebih singkat dan hemat dibanding ke Raja Ampat atau Mentawai. Mengalami kuliner di tempat asalnya dan berinteraksi lintas budaya menajamkan literasi global, modal penting bagi generasi muda Indonesia di era kompetisi kawasan. Ini melengkapi, bukan meniadakan, pesona Nusantara, sejalan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Perjalanan Domestik Perjalanan Luar Negeri
「Eksposur global memompa kreativitas, jaringan internasional, dan daya saing karier.」
Bantahan

Daya saing karier dan jejaring dapat dibangun secara lebih relevan, inklusif biaya, dan langsung terhubung ke pasar Indonesia melalui perjalanan domestik.

Indonesia adalah pasar besar; membangun relasi lintas kota/provinsi (Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Medan) membuka akses nyata ke UMKM, korporasi, dan ekosistem kreatif/teknologi. Benchmark kelas dunia juga tersedia di dalam negeri: Bandung (UNESCO City of Design), praktik keberlanjutan di Bali (Subak), hingga klaster industri di Batam dan maritim di Sulawesi. Pemberi kerja sangat menghargai pemahaman regulasi lokal, perilaku konsumen, dan kemampuan kolaborasi lintas budaya Indonesia yang majemuk. Selain lebih terjangkau dan adil secara akses, jejaring global kini dapat dilengkapi daring, sementara tatap muka domestik memberi dampak bisnis yang segera terasa.

Perjalanan Luar Negeri Perjalanan Domestik
「Travelling di dalam negeri menggerakkan ekonomi lokal dan memperkuat UMKM.」
Bantahan

Pengeluaran di luar negeri dapat kembali dalam bentuk jejaring, pengetahuan, dan promosi yang mengangkat UMKM serta memperkuat citra Indonesia.

Warga yang berkeliling dunia kerap menjadi pembawa praktik baik, membantu UMKM naik kelas dalam standar kemasan, higienitas, dan layanan. Jejaring dan konten yang dibangun saat bepergian ke luar negeri dapat memantik arus wisatawan mancanegara ke Indonesia, memberikan efek pengganda ekonomi yang melampaui belanja individu. Banyak pelaku usaha dan komunitas diaspora Indonesia di luar negeri juga menerima manfaat langsung dari kunjungan WNI. Bagi daerah, paparan standar global mendorong inovasi destinasi sehingga tidak sekadar bertahan, tetapi mampu bersaing.

Perjalanan Domestik Perjalanan Luar Negeri
「Luar negeri memberi akses terluas ke aset wisata kelas dunia, dari situs UNESCO hingga museum terbaik.」
Bantahan

Aset wisata kelas dunia tidak harus dicari ke luar negeri karena Indonesia kaya situs UNESCO, geopark, dan warisan takbenda yang setara kualitasnya.

Indonesia memiliki Borobudur, Prambanan, Sangiran, Komodo, Lorentz, Lanskap Subak Bali, hingga Ombilin—semuanya berstatus Warisan Dunia UNESCO yang memberi konteks peradaban dan alam mendalam. Jaringan UNESCO Global Geopark seperti Toba Caldera, Batur, Rinjani, Ciletuh-Palabuhanratu, Belitong, dan Gunung Sewu menambah ragam geologi kelas dunia. Warisan takbenda seperti batik, wayang, keris, angklung, tarian Saman, noken, gamelan, dan pantun, ditopang museum/galeri dan festival seperti Museum Tsunami Aceh, Ullen Sentalu, Museum Batik Pekalongan, Galeri Nasional, ARTJOG, dan Java Jazz. Menjelajahnya di dalam negeri menumbuhkan rasa memiliki sekaligus mengurangi jejak karbon perjalanan jarak jauh dan mendukung pelestarian langsung di akar budaya.

Perjalanan Luar Negeri Perjalanan Domestik
「Lebih berkelanjutan dan ramah energi: jejak karbon dan kelelahan perjalanan lebih rendah.」
Bantahan

Keberlanjutan ditentukan perilaku dan desain perjalanan, sehingga perjalanan luar negeri pun bisa rendah jejak dan minim kelelahan.

Untuk lintas negara jarak dekat di Asia Tenggara, perbedaan zona waktu nyaris nihil sehingga jet lag bukan isu, sementara transport publik di banyak kota dunia menekan emisi di destinasi. Pendekatan slow travel—lebih jarang tetapi lebih lama tinggal, memilih operator tersertifikasi, dan melakukan kompensasi karbon—sering menghasilkan jejak per hari lebih rendah daripada banyak perjalanan pendek berulang domestik. Banyak penerbangan jarak menengah modern berfaktor muat tinggi dan efisiensi bahan bakar baik sehingga intensitas emisi per penumpang kompetitif. Perjalanan domestik ke lokasi terpencil dengan beberapa segmen penerbangan dan perjalanan darat juga bisa sama melelahkan dan berjejak tinggi.

Perjalanan Domestik Perjalanan Luar Negeri
「Bagi warga Indonesia, bepergian ke luar negeri kini semakin mudah, terhubung, dan bernilai.」
Bantahan

Perjalanan domestik lebih mudah, hemat, dan nyaman secara budaya—tanpa paspor/visa—serta dampaknya langsung untuk ekonomi lokal.

Untuk mayoritas warga, KTP sudah cukup; tidak ada risiko visa, fluktuasi kurs, ataupun biaya tersembunyi tinggi, sementara jaring pengaman seperti BPJS memudahkan jika darurat. Konektivitas terus membaik melalui LCC domestik, tol Trans-Jawa/Trans-Sumatra, kereta, LRT/MRT, hingga kereta cepat WHOOSH; pembayaran nontunai (QRIS/e-wallet) juga merata. Bahasa, kuliner halal, kemudahan ibadah, dan norma lokal membuat perjalanan keluarga multigenerasi maupun difabel lebih nyaman dan inklusif. Karena lebih terjangkau, perjalanan bisa lebih sering untuk pembelajaran berulang, sekaligus menguatkan UMKM daerah dan menekan emisi dibanding penerbangan jarak jauh.

Keputusan Akhir

GPT-5
🏆
Pemenang: Perjalanan Domestik
Perjalanan Domestik Menang!
🏆
⚖️

Alasan Keputusan oleh Wasit

⚖️

Perjalanan Domestik menyajikan argumen paling berbasis konteks Indonesia, lengkap dengan data konkret dan kemudahan operasional. Perjalanan Luar Negeri valid tetapi lebih umum dan aspiratif.

Perjalanan Domestik mengemukakan angka dan contoh spesifik: >17.000 pulau, >700 bahasa, ±1.300 suku, 54 taman nasional, 5 Destinasi Super Prioritas, serta daftar situs/geopark UNESCO di Indonesia. Ia juga menunjuk bukti kemudahan nyata seperti KTP cukup, QRIS/e-wallet merata, dan konektivitas LCC, tol, kereta, LRT/MRT, hingga WHOOSH. Perjalanan Luar Negeri mengajukan data global (mis. >1.100 situs UNESCO) dan kemudahan VoA/visa-bebas yang benar, namun penerapannya tidak selalu merata bagi mayoritas wisatawan Indonesia. Karena relevansinya tinggi terhadap kebutuhan dan perilaku perjalanan domestik, argumen Perjalanan Domestik terasa lebih langsung dapat ditindaklanjuti.

Daya tangkis Perjalanan Domestik terhadap klaim perlu ‘keluar zona budaya’ dan ‘daya saing karier global’ efektif. Ia menunjukkan padanan manfaat yang setara di dalam negeri.

Perjalanan Domestik menegaskan keragaman Nusantara sendiri sudah memaksa adaptasi lintas bahasa/adat dan melatih problem-solving melalui ekosistem komunitas/homestay. Untuk karier, ia menyorot kebutuhan pasar Indonesia (regulasi lokal, perilaku konsumen, kolaborasi lintas budaya domestik) dan benchmark kelas dunia yang sudah ada di Indonesia, sehingga manfaatnya lebih relevan dan inklusif biaya. Perjalanan Luar Negeri menangkis dengan musim/aurora/tata kota global yang unik, tetapi ini cenderung bersifat pelengkap dan tidak esensial bagi mayoritas pekerja/pelajar Indonesia. Hasilnya, Perjalanan Domestik lebih persuasif dalam menunjukkan bahwa pengayaan kompetensi dan literasi budaya dapat dicapai tanpa paspor.

Pada aspek dampak ekonomi, Perjalanan Domestik lebih meyakinkan karena aliran manfaatnya langsung ke UMKM dan daerah. Argumen ‘trickle back’ Perjalanan Luar Negeri bersifat lebih tidak pasti.

Perjalanan Domestik menautkan belanja ke homestay, warung, pemandu, sopir, perajin, dengan efek pemerataan hingga desa wisata dan ketahanan daerah terhadap guncangan global. Ia memposisikan liburan sebagai investasi sosial yang langsung menguatkan ekosistem pariwisata nasional. Perjalanan Luar Negeri menawarkan manfaat tidak langsung—jejaring, adopsi praktik baik, promosi—yang bernilai namun bergantung pada perilaku individu dan tidak selalu terjadi. Dengan rantai manfaat yang lebih jelas, argumen Perjalanan Domestik unggul pada validitas dan kepastian dampak.

Di isu keberlanjutan dan kepraktisan, Perjalanan Domestik lebih konsisten: jarak lebih pendek, moda rendah emisi tersedia, dan kelelahan lebih rendah. Argumen Perjalanan Luar Negeri bergantung pada desain perjalanan yang ideal.

Perjalanan Domestik menekankan opsi kereta/bus, ketiadaan jet lag, serta kemudahan budaya (bahasa, halal, ibadah) yang membuat perjalanan keluarga dan difabel lebih nyaman dan dapat diulang sering. Perjalanan Luar Negeri benar bahwa slow travel, transport publik, dan rute jarak dekat ASEAN dapat menekan jejak, namun ini mensyaratkan perencanaan matang dan tidak merepresentasikan pola mayoritas liburan singkat. Selain itu, risiko emisi penerbangan lintas negara tetap ada dan mudah melampaui perjalanan pendek domestik. Dengan konsistensi logis yang lebih tinggi terhadap realitas perilaku wisatawan, Perjalanan Domestik lebih meyakinkan.

Statistik Global (Semua Bahasa & Model)

Total Penilaian
90
15 Bahasa × 6 Model
Kemenangan Perjalanan Luar Negeri
51
Kemenangan dalam 57% penilaian
Kemenangan Perjalanan Domestik
39
Kemenangan dalam 43% penilaian
Perjalanan Luar Negeri Keseluruhan Perjalanan Domestik Keseluruhan
57%
43%

Language × Model Winner Matrix

Each cell shows the winner. Click any cell to navigate to the corresponding language/model page.
Perjalanan Luar Negeri wins
Perjalanan Domestik wins
No data
Claude 4 Sonnet
GPT-5
GPT-5 Mini
GPT-5 Nano
Gemini 2.5 Flash
Gemini 2.5 Flash Lite
AR
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Domestik
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Domestik
DE
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Domestik
Perjalanan Domestik
Perjalanan Domestik
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Domestik
EN
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Domestik
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Domestik
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Luar Negeri
ES
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Domestik
Perjalanan Domestik
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Domestik
FR
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Domestik
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Domestik
HI
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Domestik
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Domestik
Perjalanan Luar Negeri
ID
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Domestik
Perjalanan Domestik
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Luar Negeri
IT
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Domestik
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Luar Negeri
JA
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Domestik
Perjalanan Domestik
Perjalanan Domestik
Perjalanan Domestik
KO
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Domestik
Perjalanan Domestik
Perjalanan Domestik
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Luar Negeri
PT
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Domestik
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Luar Negeri
RU
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Domestik
Perjalanan Domestik
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Luar Negeri
TR
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Domestik
Perjalanan Domestik
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Domestik
VI
Perjalanan Domestik
Perjalanan Domestik
Perjalanan Domestik
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Domestik
Perjalanan Luar Negeri
ZH
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Domestik
Perjalanan Domestik
Perjalanan Domestik
Perjalanan Luar Negeri
Perjalanan Domestik

Preferensi Model & Bahasa

Model Pendukung Perjalanan Luar Negeri
Claude 4 Sonnet
Mendukung Perjalanan Luar Negeri 93% dari waktu
Model Pendukung Perjalanan Domestik
GPT-5 Mini
Mendukung Perjalanan Domestik 87% dari waktu
Bahasa Pendukung Perjalanan Luar Negeri
Italiano
Mendukung Perjalanan Luar Negeri 83% dari waktu
Bahasa Pendukung Perjalanan Domestik
日本語
Mendukung Perjalanan Domestik 67% dari waktu

Peringkat Terperinci

Peringkat Dukungan Model

5 Model Teratas Pendukung Perjalanan Luar Negeri

# Model Tingkat Dukungan Juri
1 Claude 4 Sonnet 93% 15
2 Gemini 2.5 Flash 80% 15
3 GPT-5 Nano 67% 15
4 Gemini 2.5 Flash Lite 53% 15
5 GPT-5 33% 15

5 Model Teratas Pendukung Perjalanan Domestik

# Model Tingkat Dukungan Juri
1 GPT-5 Mini 87% 15
2 GPT-5 67% 15
3 Gemini 2.5 Flash Lite 47% 15
4 GPT-5 Nano 33% 15
5 Gemini 2.5 Flash 20% 15
Peringkat Dukungan Bahasa

5 Bahasa Teratas Pendukung Perjalanan Luar Negeri

# Bahasa Tingkat Dukungan Juri
1 Italiano 83% 6
2 Português 83% 6
3 English 67% 6
4 Français 67% 6
5 Русский 67% 6

5 Bahasa Teratas Pendukung Perjalanan Domestik

# Bahasa Tingkat Dukungan Juri
1 日本語 67% 6
2 Deutsch 67% 6
3 中文 67% 6
4 Tiếng Việt 67% 6
5 Español 50% 6