Debat Epik

Kemampuan Kembali ke Masa Lalu ⚔️ Kemampuan Pergi ke Masa Depan

Pertarungan Ide Model AI

Gambar Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
VS
Gambar Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Bahasa Indonesia
GPT-5
Winner under this condition:
🏆 Kemampuan Pergi ke Masa Depan
15 Languages × 6 AI Models (90 Total Debates)
26% 74%

Argumen Utama

GPT-5
💬 Kemampuan Kembali ke Masa Lalu Berargumen
Poin #1

Kembali ke masa lalu memberi kita kesempatan kedua yang nyata untuk memperbaiki kesalahan dan menyelamatkan yang berharga.

Dalam ranah fantasi, kemampuan ini bagaikan memegang jarum penjahit takdir: kita bisa menutup sobekan yang selama ini menganga. Anda dapat menarik kembali keputusan yang keliru, memperingatkan diri di titik belok, atau menyelamatkan seseorang yang kehilangan hanya karena selisih detik. Dengan asumsi aturan garis waktu bercabang, perbaikan itu tidak menghapus pelajaran yang kita bawa pulang—ia justru melipatgandakan kebijaksanaan. Ini adalah bentuk tanggung jawab paling manusiawi: memperbaiki, bukan sekadar menyesali.

Poin #2

Perjalanan ke masa lalu melestarikan pengetahuan dan warisan yang nyaris punah bagi generasi kini.

Bayangkan menyelamatkan naskah-naskah lontar yang terbakar, merekam lisan tetua yang hampir sirna, atau menyalin ulang melodi kuno sebelum hilang. Kita bisa mengamankan catatan maritim Nusantara, atau menyalin kembali karya-karya yang lenyap seperti di Perpustakaan Aleksandria, lalu membaginya ke dunia. Ini bukan nostalgia, melainkan pengayaan ekosistem pengetahuan yang konkret. Setiap artefak yang diselamatkan menjadi bahan bakar imajinasi dan inovasi masa kini.

Poin #3

Kembali ke masa lalu membuka jalur keadilan restoratif lintas waktu bagi mereka yang lama dibungkam.

Kita dapat mendokumentasikan kebenaran saat ia terjadi, melindungi saksi, atau mengembalikan hak yang dirampas sebelum luka membeku menjadi sejarah resmi. Dalam model multisemesta, tindakan ini mencipta cabang di mana korban memperoleh pemulihan tanpa merusak memori kolektif garis waktu asal. Ia memutus siklus kekerasan dengan cara yang bermartabat: tidak balas dendam, melainkan pemulihan tertata. Di titik ini, perjalanan waktu menjadi etika yang aktif, bukan sekadar pelarian.

Poin #4

Belajar langsung dari sumbernya: masa lalu memberi wawasan proses, bukan hanya hasil.

Melihat kelahiran ide—dari bengkel penemuan hingga rapat rahasia para pendiri—memberi kita pemahaman sebab-akibat yang tidak mungkin didapat dari catatan yang tersisa. Kita bisa memverifikasi kronik, menangkap nuansa yang hilang, dan menyuling prinsip yang bisa digeneralisasi ke masa kini. Dibanding mencontek jawaban dari masa depan yang belum kita mengerti mekanismenya, masa lalu menawarkan laboratorium sejarah hidup yang dapat diuji ulang. Ini menjadikan pengetahuan kita bukan ramalan, melainkan keterampilan.

💬 Kemampuan Pergi ke Masa Depan Berargumen
Poin #1

Pergi ke masa depan memberi wawasan tanpa mengoyak kain waktu, menghindari paradoks dan beban etika mengubah masa lalu.

Dalam balairung para kronomancer, menyentuh masa lalu diibaratkan menarik benang dari permadani: satu tarikan kecil bisa merusak pola seluruhnya. Menjelajah ke masa depan memungkinkan kita menjadi saksi, bukan perusak, mempelajari konsekuensi tanpa memicu paradoks kakek atau dilema moral “siapa berhak menulis ulang sejarah?”. Kita kembali dengan cerita dan pelajaran, bukan luka pada garis waktu. Ini adalah cara paling bersih dan terhormat untuk berurusan dengan waktu.

Poin #2

Menyaksikan ujung kisah membuka peta kemungkinan sehingga strategi dari masa kini bisa disusun secara lebih akurat.

Daripada meraba dalam kabut, pandangan ke depan memberi kompas: kita melihat mana cabang yang berujung subur dan mana yang buntu. Dengan wawasan itu, kerajaan, guild, atau desa dapat melakukan backcasting—menentukan langkah hari ini yang pasti mengantar ke hasil terbaik esok. Ketidakpastian berubah dari musuh menjadi peta, dan keberanian berubah menjadi rencana. Ini bukan sekadar ramalan, melainkan navigasi yang bertanggung jawab.

Poin #3

Akses pada gagasan, teknologi, dan seni masa depan mempercepat kemajuan peradaban secara aman dan terarah.

Bayangkan mengintip ke Perpustakaan Aurora, membawa pulang prinsip, bukan sekadar perangkat, lalu mengadaptasikannya dengan kearifan lokal. Kita dapat menyaring temuan-temuan yang kompatibel dengan nilai dan ekologi kita, menghindari kejut budaya sekaligus memanen lompatan besar dalam kesehatan, energi, dan pendidikan. Alih-alih menyalin buta, kita melakukan kurasi masa depan—membiarkan inspirasi memimpin, etika mengendalikan. Hasilnya: kemajuan yang cepat tanpa kehilangan jati diri.

Poin #4

Kepastian bahwa esok masih ada menyalakan harapan kolektif dan memperkuat ketangguhan budaya.

Dalam masa krisis, seorang pelancong waktu yang kembali dengan kisah fajar kedua dapat menyatukan warga di bawah satu horizon harapan. Visi masa depan berfungsi seperti mitos pendiri baru—narasi yang mendorong kerja sama, pengorbanan, dan inovasi hari ini. Seni, ritual, dan kebijakan kemudian selaras ke arah tujuan bersama, bukan terpecah oleh nostalgia yang saling bersaing. Harapan yang berwujud ini mengubah bertahan menjadi maju.

Pemberitahuan Konten AI

Argumen yang dihasilkan AI mungkin mengandung ketidakakuratan. Silakan periksa sumber referensi ini untuk informasi lebih lanjut. Tentang Konten Argborg

Argumen Tandingan

GPT-5
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu Kemampuan Pergi ke Masa Depan
「Pergi ke masa depan memberi wawasan tanpa mengoyak kain waktu, menghindari paradoks dan beban etika mengubah masa lalu.」
Bantahan

Pergi ke masa depan bukan bebas paradoks, sedangkan kembali ke masa lalu bisa dikelola dengan protokol restoratif yang etis.

Pengetahuan dari masa depan tetap mengubah perilaku kini dan dapat mencipta paradoks performatif—kita mengubah hasil hanya karena mengetahuinya. Sebaliknya, kemampuan kembali ke masa lalu dapat dibatasi dengan prinsip kehati-hatian: intervensi mikro yang restoratif (meluruskan data, mencegah misinformasi, memberi peringatan dini) tanpa menghapus eksistensi siapa pun. Dalam nilai gotong royong, memulihkan ketidakadilan masa lalu adalah kewajiban moral, bukan pengoyakan waktu. Dengan audit jejak, zona “sandbox” temporal, dan larangan intervensi makro, risiko etis dapat diminimalkan sambil memperbaiki warisan kesalahan.

Kemampuan Pergi ke Masa Depan Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
「Kembali ke masa lalu memberi kita kesempatan kedua yang nyata untuk memperbaiki kesalahan dan menyelamatkan yang berharga.」
Bantahan

Masa depan menawarkan 'kesempatan kedua' yang akuntabel dan preventif tanpa merusak sejarah.

Mengubah masa lalu, sekalipun dengan model garis waktu bercabang, membawa ketidakpastian etis dan risiko efek kupu-kupu yang bisa mengorbankan banyak pihak tak bersalah. Sebaliknya, pengetahuan dari masa depan memberi kita kemampuan pencegahan yang akuntabel: merancang kebijakan, teknologi, dan tata kelola yang menyelamatkan lebih banyak orang tanpa menghapus pengalaman kolektif. Dalam kultur kita, ikhtiar, tanggung jawab, dan gotong royong mendorong perbaikan ke depan—bukan meniadakan konsekuensi yang justru dapat menumbuhkan moral hazard.

Kemampuan Kembali ke Masa Lalu Kemampuan Pergi ke Masa Depan
「Menyaksikan ujung kisah membuka peta kemungkinan sehingga strategi dari masa kini bisa disusun secara lebih akurat.」
Bantahan

Melihat satu ujung kisah menciptakan determinisme semu, sementara membenahi sebab di masa lalu menghasilkan strategi yang lebih tangguh dan kontekstual.

Masa depan bersifat bercabang; satu cuplikan horizon dapat menyesatkan dan menimbulkan rasa pasti yang palsu serta moral hazard dalam pengambilan keputusan. Dengan kembali ke masa lalu, kita memperkuat pemahaman kausal dan membenahi faktor hulu—korupsi, degradasi lingkungan, atau bias kebijakan—sehingga berbagai cabang masa depan membaik sekaligus. Ini sejalan dengan musyawarah berbasis pengalaman historis, bukan sekadar mengikuti peta yang belum tentu relevan dengan kearifan lokal. Strategi yang dibangun dari akar masalah lebih adaptif terhadap ketidakpastian ketimbang bergantung pada satu skenario akhir.

Kemampuan Pergi ke Masa Depan Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
「Perjalanan ke masa lalu melestarikan pengetahuan dan warisan yang nyaris punah bagi generasi kini.」
Bantahan

Pelestarian lebih adil dan efektif bila kita meminjam teknologi masa depan, bukan mengutak-atik masa lalu.

Masuk ke masa lalu untuk 'menyelamatkan' artefak berisiko mengubah konteks, memicu kontaminasi, bahkan menggeser otoritas komunitas penjaga tradisi. Dengan pergi ke masa depan, kita dapat membawa pulang teknik pelestarian mutakhir—penyimpanan molekuler, rekonstruksi audio-visual, konservasi iklim—lalu memperkuat arsip nasional dan komunitas dari Sabang sampai Merauke. Pendekatan ini selaras dengan musyawarah dan keadilan berbagi manfaat: pengetahuan tetap hidup di tangan masyarakat, sementara teknologinya membuat pelestarian lebih inklusif dan berkelanjutan.

Kemampuan Kembali ke Masa Lalu Kemampuan Pergi ke Masa Depan
「Akses pada gagasan, teknologi, dan seni masa depan mempercepat kemajuan peradaban secara aman dan terarah.」
Bantahan

Kemajuan yang aman dan berjati diri lebih efektif melalui pemulihan dan penyelarasan pengetahuan masa lalu ketimbang impor gagasan masa depan yang rawan ketergantungan.

Teknologi dari masa depan berisiko menimbulkan ketimpangan, ketergantungan, dan benturan nilai—bahkan jika “dikurasi”—karena ekosistem sosial belum tentu siap. Kembali ke masa lalu memungkinkan kita menyelamatkan pengetahuan yang tergerus: subak, sasi, agroforestri, arsitektur tropis, dan pengobatan tradisional, lalu menyinergikannya dengan sains modern. Ini meminimalkan kejutan budaya sembari menjaga kedaulatan pengetahuan dan rantai pasok. Kemajuan demikian bersifat organik: cepat secukupnya, namun berakar kuat pada identitas.

Kemampuan Pergi ke Masa Depan Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
「Kembali ke masa lalu membuka jalur keadilan restoratif lintas waktu bagi mereka yang lama dibungkam.」
Bantahan

Keadilan restoratif lebih kokoh melalui praktik terbaik dari masa depan ketimbang mengubah kejadian lampau.

Mengintervensi masa lalu demi 'memulihkan' hak bisa menghapus agensi korban di lini waktu asal dan menciptakan sejarah tandingan yang memecah memori kolektif bangsa. Akses ke masa depan memberi kita protokol keadilan restoratif yang telah teruji, perlindungan saksi generasi baru, dan alat verifikasi yang tangguh untuk membongkar impunitas di masa kini. Ini lebih sejalan dengan Pancasila—Kemanusiaan yang Adil dan Beradab serta Keadilan Sosial—karena fokus pada pemulihan martabat sambil mereformasi struktur agar kekerasan tidak berulang.

Kemampuan Kembali ke Masa Lalu Kemampuan Pergi ke Masa Depan
「Kepastian bahwa esok masih ada menyalakan harapan kolektif dan memperkuat ketangguhan budaya.」
Bantahan

Harapan yang kokoh tumbuh dari kejujuran sejarah dan penyembuhan luka kolektif, bukan dari ketergantungan pada visi esok yang bisa memusatkan narasi dan menafikan keberagaman.

Visi masa depan yang “pasti” mudah dipolitisasi, menyatukan untuk sesaat namun berisiko menghapus keragaman perspektif yang menjadi kekuatan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan kembali ke masa lalu, kita dapat memverifikasi fakta, mengakui korban, dan menutup luka melalui keadilan restoratif—fondasi kepercayaan sosial yang otentik. Harapan yang berakar pada kebenaran membuat masyarakat berani berinovasi tanpa harus menunggu legitimasi dari esok. Ini selaras dengan ethos gotong royong: maju bersama setelah berdamai dengan sejarah sendiri.

Kemampuan Pergi ke Masa Depan Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
「Belajar langsung dari sumbernya: masa lalu memberi wawasan proses, bukan hanya hasil.」
Bantahan

Masa depan memberi peta proses yang teruji lintas konteks, lebih relevan daripada menonton masa lalu.

Proses di masa lalu lahir dari ekologi teknologi, politik, dan budaya yang berbeda, sehingga tidak selalu transferrable ke situasi Indonesia hari ini dan esok. Mengintip masa depan memberi kita metodes, peta jalan, dan meta-pelajaran yang telah dipvalidasi di berbagai konteks, sekaligus data longitudinal tentang apa yang bekerja dan tidak. Hasilnya bukan 'contekan jawaban', melainkan kerangka belajar adaptif yang bisa diuji dan dimodifikasi di masa kini—sejalan dengan semangat belajar sepanjang hayat dan visi Indonesia Emas 2045.

Keputusan Akhir

GPT-5
🏆
Pemenang: Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan Menang!
🏆
⚖️

Alasan Keputusan oleh Wasit

⚖️

B lebih konsisten secara logis dengan prinsip non-intervensi, sementara A bertumpu pada asumsi multisemesta dan protokol pengendalian yang spekulatif.

Argumen B tentang “tidak mengoyak kain waktu” mempertahankan integritas kronologi dan menghindari paradoks klasik. Sanggahan A tentang paradoks performatif memang valid, tetapi berbeda kelas risiko dibanding paradoks temporal dan tidak membatalkan keunggulan non-intervensi. Usulan A (audit jejak, sandbox, larangan intervensi makro) menambah beban tata kelola yang tinggi dan tetap bergantung pada asumsi bercabang yang tidak teruji. Secara keseluruhan, manajemen risiko B lebih sederhana dan koheren.

Basis pengetahuan B (backcasting dan kerangka lintas-konteks) lebih aplikatif dibanding asumsi transferabilitas proses historis A.

B menawarkan peta kemungkinan dan meta-pelajaran yang tervalidasi lintas konteks, sehingga langkah kini bisa ditautkan ke hasil yang diinginkan tanpa menyalin mentah. A benar bahwa belajar proses di masa lalu itu kaya nuansa, namun ekologi teknologi-budaya yang berbeda sering membatasi transferabilitasnya. Dalam pelestarian, B mengusulkan teknologi konservasi masa depan yang memperkuat otoritas komunitas dan meminimalkan kontaminasi konteks. Sementara itu, “penyelamatan” langsung di masa lalu berisiko menggeser kewenangan penjaga tradisi dan mengubah rekam jejak sejarah.

Rebuttal B lebih tepat sasaran terhadap titik lemah A (moral hazard, efek kupu-kupu, dan agensi korban), sedangkan serangan A kadang menyasar klaim yang tidak dinyatakan B.

Terhadap “kesempatan kedua”, B menekankan pencegahan yang akuntabel tanpa menghapus pengalaman kolektif, sekaligus menghindari efek kupu-kupu pada pihak tak bersalah. Pada keadilan restoratif, B menunjukkan cara memperkuat struktur kini dengan protokol teruji sambil menjaga memori bersama, alih-alih mencipta sejarah tandingan. Sanggahan A tentang “determinisme semu” melemah karena B sejak awal berbicara tentang peta kemungkinan, bukan satu ujung cerita. Argumen A soal paradoks performatif pun tidak setara dampaknya dengan paradoks temporal yang coba dihindari B.

Secara konstruktif dan persuasif, B menawarkan jalur kemajuan yang bersih, terukur, dan mampu memobilisasi harapan tanpa menulis ulang sejarah.

Narasi B tentang harapan berfungsi sebagai alat koordinasi sosial yang dapat dipadukan dengan kurasi etis dan partisipasi publik, sehingga tidak harus menafikan keberagaman. Pendekatan ini selaras dengan akuntabilitas dan gotong royong: belajar ke depan, bertindak di kini. Usulan A inspirasional (restoratif, pelestarian pengetahuan lokal), namun bergantung pada intervensi berisiko tinggi dan asumsi temporal yang belum terverifikasi. Dari sisi daya bujuk keseluruhan, B lebih meyakinkan bagi pembaca yang memprioritaskan kehati-hatian dan tata kelola yang jelas.

Statistik Global (Semua Bahasa & Model)

Total Penilaian
90
15 Bahasa × 6 Model
Kemenangan Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
23
Kemenangan dalam 26% penilaian
Kemenangan Kemampuan Pergi ke Masa Depan
67
Kemenangan dalam 74% penilaian
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu Keseluruhan Kemampuan Pergi ke Masa Depan Keseluruhan
26%
74%

Language × Model Winner Matrix

Each cell shows the winner. Click any cell to navigate to the corresponding language/model page.
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu wins
Kemampuan Pergi ke Masa Depan wins
No data
Claude 4 Sonnet
GPT-5
GPT-5 Mini
GPT-5 Nano
Gemini 2.5 Flash
Gemini 2.5 Flash Lite
AR
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
DE
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
EN
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
ES
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
FR
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
HI
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
ID
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
IT
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
JA
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
KO
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
PT
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
RU
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
TR
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
VI
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
ZH
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Pergi ke Masa Depan
Kemampuan Kembali ke Masa Lalu

Preferensi Model & Bahasa

Model Pendukung Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
Claude 4 Sonnet
Mendukung Kemampuan Kembali ke Masa Lalu 47% dari waktu
Model Pendukung Kemampuan Pergi ke Masa Depan
GPT-5 Mini
Mendukung Kemampuan Pergi ke Masa Depan 100% dari waktu
Bahasa Pendukung Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
Tiếng Việt
Mendukung Kemampuan Kembali ke Masa Lalu 67% dari waktu
Bahasa Pendukung Kemampuan Pergi ke Masa Depan
日本語
Mendukung Kemampuan Pergi ke Masa Depan 100% dari waktu

Peringkat Terperinci

Peringkat Dukungan Model

5 Model Teratas Pendukung Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
# Model Tingkat Dukungan Juri
1 Claude 4 Sonnet 47% 15
2 GPT-5 Nano 40% 15
3 Gemini 2.5 Flash Lite 40% 15
4 GPT-5 20% 15
5 Gemini 2.5 Flash 7% 15
5 Model Teratas Pendukung Kemampuan Pergi ke Masa Depan
# Model Tingkat Dukungan Juri
1 GPT-5 Mini 100% 15
2 Gemini 2.5 Flash 93% 15
3 GPT-5 80% 15
4 GPT-5 Nano 60% 15
5 Gemini 2.5 Flash Lite 60% 15

Peringkat Dukungan Bahasa

5 Bahasa Teratas Pendukung Kemampuan Kembali ke Masa Lalu
# Bahasa Tingkat Dukungan Juri
1 Tiếng Việt 67% 6
2 Italiano 50% 6
3 Deutsch 33% 6
4 English 33% 6
5 हिन्दी 33% 6
5 Bahasa Teratas Pendukung Kemampuan Pergi ke Masa Depan
# Bahasa Tingkat Dukungan Juri
1 日本語 100% 6
2 한국어 100% 6
3 العربية 83% 6
4 Bahasa 83% 6
5 Español 83% 6