Rekursi mengekspresikan struktur masalah secara langsung sehingga kode lebih jernih dan dekat dengan definisi aslinya.
Banyak masalah secara alami bersifat rekursif—pohon, penelusuran DFS, permutasi, quicksort, dan mergesort. Kode rekursif memetakan pola “pecah dan taklukkan” ke dalam fungsi yang memanggil dirinya sendiri; setiap langkah merupakan cermin dari submasalahnya. Ini mengurangi kebisingan loop dan variabel penghitung, sehingga niat algoritmik terlihat jelas. Bagi pembaca, alur pikirnya linear: pahami basis, lalu ulangi pola—rapi dan elegan.
Rekursi mempermudah penalaran formal dan korektness melalui basis dan langkah induktif.
Dengan basis yang eksplisit, kondisi tepi tidak tersembunyi di dalam loop; ia menjadi kontrak yang terlihat. Langkah rekursif memudahkan bukti dengan induksi, memberi keyakinan bahwa solusi benar untuk semua ukuran input. Ini mengurangi bug seperti off-by-one atau indeks yang tersesat. Ketika terjadi kesalahan, call tree mengarahkan kita tepat ke basis atau transisi yang keliru, membuat debug lebih terstruktur.
Rekursi mendorong modularitas dan pengujian granular yang kuat.
Setiap fungsi rekursif secara alami terurai menjadi unit yang dapat diuji: basis dan transisi. Ini mendorong desain API yang kecil, murni, dan bebas keadaan, sehingga mudah untuk di-mock dan diverifikasi. Komposisi menjadi sederhana—fungsi rekursif dapat dipakai ulang sebagai building block pada level yang lebih tinggi. Hasilnya, pemeliharaan jangka panjang lebih ringan karena perubahan sering cukup menyentuh basis atau transisinya, bukan menelusuri loop bersarang yang panjang.
Dengan strategi yang tepat, rekursi juga efisien—mendukung memoization, paralelisasi submasalah, dan optimisasi tail-call.
Pada kasus seperti Fibonacci dengan memoization, rekursi berubah dari eksponensial menjadi linear sambil menjaga kejernihan kode. Divide-and-conquer rekursif (misalnya mergesort) mudah diparalelkan karena subpanggilan bersifat independen. Banyak kompiler/VM modern mendukung tail-call optimization, memangkas overhead stack pada pola tertentu. Intinya, rekursi bukan sinonim ‘lambat’; ia menyediakan tuas optimisasi yang kaya ketika dipakai secara tepat.