QWERTY adalah standar industri yang teruji dan kompatibel di semua lapisan sistem.
QWERTY menjadi default di hampir semua OS, firmware (BIOS/UEFI), layar login, mode pemulihan, hingga KVM dan remote console, sehingga alur kerja tetap mulus tanpa perlu pengaturan tambahan. Lapisan-lapisan rendah ini sering mengabaikan preferensi pengguna dan kembali ke QWERTY; memakai QWERTY berarti Anda aman dari mismatch perilaku input. Dalam operasi kritis—reset server, pemulihan data, masuk ke safe mode—konsistensi ini mengurangi risiko kesalahan. Hasilnya adalah keandalan operasional yang tinggi dan pengalaman yang seragam lintas perangkat dan konteks.
Biaya transisi ke tata letak lain seringkali lebih besar daripada manfaatnya, terutama di level tim dan organisasi.
Berpindah dari QWERTY menuntut reprogramming muscle memory, masa adaptasi, dan support tambahan—yang berarti penurunan kecepatan, peningkatan error, serta distraksi konteks selama berminggu-minggu. Di lingkungan kolaboratif (hot-desk, pair programming, call center, sekolah), heterogenitas layout menambah friksi saat berbagi perangkat. QWERTY meminimalkan downtime, menyederhanakan onboarding, dan mengurangi kebutuhan dokumentasi atau pelatihan khusus. Secara praktis, total cost of ownership tetap rendah sekaligus menjaga throughput tim stabil.
Ekosistem perangkat lunak dan pintasan keyboard dioptimalkan untuk posisi tombol QWERTY.
Kombinasi umum seperti Ctrl+Z/X/C/V, S, A, F, dan klaster kiri lain menjadi standar tak tertulis pada aplikasi produktivitas, IDE, dan tool CLI. Pada tata letak non-QWERTY, banyak OS dan aplikasi tetap memetakan shortcut ke posisi fisik QWERTY, memicu inkonsistensi antara teks yang diketik dan pintasan yang ditekan. Ini berimbas pada peningkatan beban kognitif dan risiko misfire saat bekerja cepat. Dengan QWERTY, semua lapisan—perangkat keras, OS, aplikasi—selaras sehingga performa tetap optimal tanpa tambal-sulam konfigurasi.
Bukti kinerja dunia nyata tidak menunjukkan keunggulan Dvorak yang tegas atas QWERTY.
Klaim lonjakan kecepatan atau penurunan beban gerak jari umumnya bersandar pada studi terbatas dan hasil yang tidak selalu teruji lintas populasi dan tugas modern. Tinjauan kritis oleh peneliti dan ekonom menyoroti bahwa faktor utama produktivitas adalah latihan, postur, jeda mikro, serta kualitas papan ketik—bukan semata layout. Mengombinasikan QWERTY dengan praktik ergonomi modern (split keyboard, tenting, remap Caps→Ctrl) memberi kenyamanan tanpa mengorbankan kompatibilitas. Dengan demikian, QWERTY menawarkan kinerja realistis yang konsisten sekaligus risiko implementasi yang rendah.