Sintaks JSON yang sederhana dan deterministik meminimalkan ambiguitas dan bug halus.
JSON punya grammar kecil dan stabil (RFC 8259/ECMA‑404): tidak ada implicit typing, anchors, atau magic yang sulit ditebak. Hasilnya, perilaku konsisten lintas bahasa dan parser—apa yang Anda tulis itulah yang diparse. YAML (terutama 1.1) pernah memiliki kejutan seperti "on/off/yes/no" terbaca sebagai boolean, yang kerap menjebak. Dengan JSON, linting dan formatting lebih mudah distandardisasi sehingga review dan debugging menjadi lebih tenang.
Parser JSON sangat cepat dan ramah streaming, cocok untuk beban produksi tinggi.
Parser modern seperti simdjson mampu menelan JSON sekitar 2–3 GB/detik pada CPU modern, berkat grammar yang sederhana dan cache‑friendly. Pola NDJSON/JSON Lines mempermudah streaming log dan pipeline data tanpa menahan seluruh dokumen di memori. YAML membawa grammar lebih kompleks (indentasi, alias, tag) sehingga parser cenderung lebih berat dan lambat dalam praktik. Dampaknya nyata: latensi API lebih rendah, throughput ingestion lebih tinggi, dan konsumsi CPU lebih hemat dengan JSON.
Desain JSON yang minimal menutup banyak celah keamanan yang sering muncul pada deserialisasi.
JSON tidak memiliki eksekusi tag/tipe arbitrer, sehingga secara default tidak mendorong deserialisasi objek berbahaya. Sejarah mencatat insiden RCE melalui YAML deserialization—misalnya pada Rails (CVE‑2013‑0156) dan kebutuhan safe_load di PyYAML—yang menegaskan pentingnya batasan format. Dengan JSON, praktik aman cukup menggunakan parser standar tanpa perlu mode "aman" terpisah. Untuk konfigurasi, webhook, dan input pengguna, sifat JSON yang ketat mengurangi permukaan serangan secara signifikan.
Ekosistem tooling JSON matang: validasi, autocompletion, diffs, dan interop lintas platform.
JSON Schema memberikan kontrak yang tegas dengan validator mapan di banyak bahasa (mis. ajv, fastjsonschema, jsonschema) dan dukungan IDE seperti VS Code untuk IntelliSense dan validasi real‑time. Formatnya mudah di‑format otomatis (Prettier) dan di‑diff (jq), sehingga review PR lebih jelas dan deterministik. JSON juga native di web—JSON.parse/stringify ada di semua browser dan runtimes—membuatnya lingua franca untuk REST, GraphQL over HTTP, dan microservices. Hasil akhirnya adalah siklus pengembangan yang lebih cepat dan lebih sedikit kesalahan integrasi.